Jumat, 17 Februari 2012

Gangguan pada sistem pencernaan

  1. Gastritis


Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi, terutama pada orang yang berusia lanjut. Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hamper tidak ada makanan yang menyebabkan iritasi pada bagian lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan.




2. Konstipasi




Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dank eras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan makanan yang berserat.














3. Pankreasitis


Merupakan peradangan dan ini dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama). Penyebab umum dari pankreasitis adalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri ( akhir saluran pengeluaran pankreas ) oleh batu empedu.


4. Diare
Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besr. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar.


5. Flatus
Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO2, metana dan hydrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.
Gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena :




  1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut lemak serta mengurangi porsi dan jadwal makan.
  2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.
  3. Bulimia, yaitu makan besar – besaran atau sebanyak – banyaknya tetapi dimuntahkan kembali dengan sengaja menggunakan obat pencahar.
  4. Memakan makanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri Clostridium botulium




6.  Muntah

Adalah cara saluran penyernaan bagian atas membuang isinya ketika usus mengalami iritasi, meregang, atau terangsang secara berlebihan. ini terjadi karena terjadi kontraksi otot pernapasan, kontraksi diafragma, dan terjadinya penutupan glotis yang semuanya diatur oleh saraf sebagai akibat dari keracunan atau mabuk angin, dan mabuk alkohol
7.  Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.   

OLEH : KELOMPOK KOLENKIM
KELAS : XI IPA 1
1.     ABDUL RAIS P
2.     NURHAILAH
3.     RESKI FADILLAH
4.     USWAH FADIAH KIRAWATI
5.     KARTINI NATSIR
 

Laporan Sistem Pencernaa pada Ayam ( Aves/unggas



SISTEM PENCERNAAN PADA AVES















 
OLEH : KELOMPOK KOLENKIM
KELAS : XI IPA 1
1.      ABDUL RAIS P
2.     NURHAILAH
3.     RESKI FADILLAH
4.     USWAH FADIAH KIRAWATI
5.     KARTINI NATSIR



SMA NEGERI 01 BONTOMARANNU


SISTEM PENCERNAAN PADA AVES

A.     TUJUAN                     : Mengidentifikasisistempencernaan pada hewan.
B.     METODOLOGI PENELITIAN 
1.      ALAT  DAN BAHAN
v  ALAT:
1.      Pinset
2.      Gunting
3.      Pisaubedah
4.      Pentul
5.      Cutter
6.      Kapas
                   7.   Wadah

v  BAHAN:
1.      Pembius/alkohol
2.      Ayam
3.      Kelinci

2.      CARA KERJA DAN LANGKAH-LANGKAH :
v  BEDAH AYAM :

1.      Bius ayam yang akan dibedah dengan pembius/alkohol, atau bisa juga dengan memotongnya.
2.      Letakkan dan beripentul pada bagian sayap dan kaki.
3.      Iris badan ayam mulai dari dubur hingga keleher.
4.      Hilangkan daging yang terdapat pada bagian dada hingga terlihat organ-organ dalamnya.
5.      Ambillah alat-alat pencernaan yang terdapat pada ayam, mulai dari mulut hingga anus( kloaka ).
6.      Ulurkanlah alat pencernaan pada ayam dari mulut hingga anus( kloaka).
7.      Silahkan identifikasi semua alat-alat pencernaan pada ayam.


C.     HASIL PENELITIAN

1.      SISTEM PENCERNAAN PADA AYAM
Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metamolik di dalam tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari 11 bagian antara lain:
1.      Mulut
2.      Esophagus (Kerongkongan)
3.      Crop (Tembolok)
4.      Proventriculus (Lambung kelenjar)
5.      Gizzard (Empedal)
6.      Duodenum
7.      Usus halus (Small Intestine)
8.      Ceca (Usus Buntu)
9.      Rectum (Usus Besar)
10.  Kloaka
11.  Vent (Anus)
Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian antara lain:
             1.      Pangkreas
             2.      Hati
             3.   Limpa

2.      MULUT
            Ayam pertama kali memasukkan makanan lewat mulutnya yang mempunyai paruh dimana ayam termasuk pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora). Di dalam mulut ayan terdapat Lidah keras runcing,seperti mata anak panah dengan arah ke depan,bentuk seperti kail pada belakang lidah yang berfungsi untuk mendorong makanan ke esopagus.Di dalam mulut ayam tidak terdapat gigi dan kelenjar air liur seperti yang dimiliki oleh manusia. Di dalam mulut hanya terjadi pencernaan mekanik, dan tidak terjadi pencernaan secara kimiawi.

3.      KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

Setelah makanan masuk ke mulut, maka makanan akan menuju ke esofagus. Saluran memanjang berbentuk seperti tabung yang merupakan jalan makanan dari mulut sampai permulaan tembolok.Di esofagus tidak terjadi proses pencernaan tetapi hanya menjadi alat untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tiga bagian lambung yang terdapat pada ayam.      
                                                                 
                                                                 

4.      TEMBOLOK 

Tembolok mempunyai bentuk seperti kantung-kantung yang merupakan perbesaran dari esopagus sebagai tempat penyimpanan makanan sementara sebelum masuk ke lambung otot.

5.      Proventiculus (lambung otot)
Proventiculus ( Lambung Otot ) merupakan perbesaran terakhir dari esopagus dan merupakan perut sejati dari ayam.Juga merupakan kelenjar tempat terjadinya  pencernaan secara enzimatis karena dindingnya disekresikan asam klorida,pepsin,daqn getah lambung yang berguna mencerna protein



6.      Rempel/ empedal
Rempela berbentuk oval dengan kedua lubang masuk dan keluar pada bagian atas dan bawah. Bagian atas lubang merupakan pemasukan baerasal dari lambung ototdan badian bawah lubang pengeluaran menuju ke duodenum. Rempela berfungsi untuk nencerna makanan secara mekanik guna bantuan grit dan batu-batu kecil yang berada di dalamnya yang di telan ayam.Partikel batuan ini berfungsi untuk memperkecil makanan dengan adanya kontraksi otot dalam tembolok sehinmgga dapat masuk ke usus.

7.      Usus Kecil/halus
Usus kecil terbagi atas 3 bagian yaitu duodenum, jejenum, ilium. Duodenum berbentuk huruf V dengan bagian pars desendens sebagai bagian turun,dan bagian parsascendens sebagai bagian yang naik.Pada bagian duodenum disekresikan enzim pankreatik berupa enzim amilase, lipase, dan tripsin.

8.      Usus Buntu
Terletak antara usus kecil dan usus besar.usus buntu mempunyai panjang kurang lebih 10-15 cm dan berisi calon  


9.      Usus besar
Berupa saluran yang memppunyai diameter 2 kali lebih besar dari usu halus, dan berakhir di kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersdambung dengan kloaka.

10.  Kloaka
Merupakan bagian akhir ari saluran pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa-sisa digesti, urin, dan merupakan muara saluran reproduksi. Urine dikeluarkan melalui kloaka bersama tinjadengan bentuk seperti pasta putih. Pada kloaka terdapat 3 muara yaitu urodeum sebagai muara saluran kencing dan kelamin, coprodeum sebagai muara saluran makanan dan proctedeum sebagai lubang keluar dan bagian luar yang berhubungan dengan udara luar disebut Vent.



            ASESORIS/ ALAT-ALAT PEMBANTU 

1.      Hati
Hati terletak diantara empedal dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri atas 2 lobus, yaitu lobus dexter,sa sinister. Hati mengeluarkan cairaan berwarna hijau kekuningan yang berperam dalam mengemulsikan lemak.


2.      Pankreas
Terletak pada lipatan duodenum. Mensekresikan cairan pankreas ke duodenum melalui ductus pankreas dan menghasilkan enzim yang mengemulsi karbohidrat, lemak dan protein.

3.      Limpa
Limpa berbentuk agak bundar, kecoklatan dan terletak pada titik antara proventuculus, empedal dan hati yang berfungsi sebagai tempat memecah sel darah merah dan menyimpan 

uji enzim amilase


Uji enzim amilase

Alat dan bahan :
  1. Air liur 15 ml (2 sample)
  2. Kanji 2 ml (2 sample)
  3. Tabung reaksi 2 buah ( tabung A (tidak dipanaskan) B (dipanaskan)


Cara kerja :
1.      Siapkan 2 tabung reaksi, isi dengan air liur sebanyak 15 ml (2 sample) tabung A tidak dipanaskan sedangkan tabung B dipanaskan sedangkan tabung B dipanaskan selama 30-60 menit.
2.      Buat larutan kanji 2 ml masing-masing 2 tabung.
3.      Setelah dipanaskan selama 30 menit, tabung B kemudian didinginkan.
4.      Masukkan larutan kanji 2 ml kedalam 2 tabung kemudian dikocok.
5.                Setelah dikocok, pisahkan larutan menjadi 4 tabung (A1, A2, B1, B2).


­Larutan
 A1 ­= Yodium (Larutan ini tidak mengandung glukosa karena warnanya tidak merah bata)
 A2 = Benedith (Larutan ini mengandung karbohidrat karena adanya kanji didalam larutan tersebut )
 B1 = Yodium
 B2 = Benedith



Tabel  pengamatan:
LARUTAN
AIR LIUR YANG DIPANASKAN
AIR LIUR YANG TIDAK DIPANASKAN
Yodium
Berwarna ungu
Warna ungu tapi ketika didiamkan berwarna putih.
Benedith
Berwarna putih kebiru-biruan
Berwarna putih kebiru-biruan


Nama anggota:
1.st rahmawati
2.muh irsyal syam
3.ariadi dwiputra
4.muna nrmala sari

Selasa, 07 Februari 2012


OLEH : ABDUL RAIS P.
           MUH. NASRI
KELAS : XI  IPA  1
SMA NEGERI 01 BONTOMARANNU
Tujuan :
Mengetahui  adanya kandungan  Glukosa, Karbohidrat, Protein, lemak, dan vitamin pada  makanan.
Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan
sel-sel tubuh.Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

Gula (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.
1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
   D. Kajian Pustaka
Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrisi dalam makanan adalah:
  1. Lugol / iyodium : Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
  2. Benedict : Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
  3. Biuret : Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
  4. kertas buram : digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
  5. Larutan Iodida dapat digunakan sebagai katalisator untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C











METODOLOGI PENELITIAN
A.  Alat :

1.      Tabung reaksi
2.      Penjepit tabung reaksi
3.      Plat tetes
4.      Gelas kimia/beker
5.      Lampu spritus
6.      Benedict
7.      Larutan Biuret
8.      Larutan lugol/iyodium
9.      Kertas Buram/kertas Minyak
10.  Pipet tetes
11.  Mortar
12.  Alkohol

B.  Bahan:

1.      Ubi
2.      Glukosa
3.      Tepung kanji
4.      Roti
5.      Gula halus
6.      Nasi
7.      Jeruk nipis
8.      Telur matang
9.      Tempe
10.  Tomat
11.  Vitamin C
12.  Mentega
13.  Santan
14.  Minyak
15.  Air
16.  Kecap







C.  Langkah –langkah dan Cara Kerja

a)   Uji Glukosa :
Buat masing-masing larutan glukosa,larutan kanji, dan larutan gula dalam tabung reaksi, tambahkan masing-masing 10 tetes benedict, kemudian panaskan dengan pembakar spritus. Amati perubahan yang terjadi pada setiap tabung reaksi.
Bila pengujian dilakukan dengan pereaksi reagen benedict maka perubahan bahan makanan yang mengandung glukosa bewarnah Merah Bata.
b)   Uji Amilum (Karbohidrat) :

Haluskan bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan mortar, kemudian beri sedikit air hingga membentuk larutan. Isi tabung reaksi dengan larutan bahan makanan yang telah dihaluskan tadi, kemudian tetesi dengan larutan lugol/yodium.
Bila terjadi perubahan warna sebelumnya menjadi warna biru sampai hitam berarti bahan makanan tersebut fositif mengandung amilum (glukosa).

c)    Uji  protein :

Hancurkan bahan makanan yang akan diuji dengan menggunakan mortar, kemudian beri sedikit air hingga membentuk larutan. isi tabung reaksi dengan larutan bahan makanan yang telah dihaluskan tadi, kemudian tetesi dengan larutan Biuret.

d)   Uji Lemak :

Menguji kandungan lemak, dengan cara mengoleskan pada kertas buram/kertas berminyak kering lalu angin-anginkan, lalu menerawangkan pada cahaya. Jika pada bahan makanan yang mengandung LEMAK maka akan tembus pandang/transparan.

e)    Uji Vitamin

Untuk mengetahui kandungan vitamin C dalam bahan Makanan. lakukan dengan cara membandingkannya dengan kadar Vitamin C dalam tablet yang diketahui.
Lalu untuk larutan bahan makan yang ingin diketahui kadar vitamin yang terkandung dengan meneteskan reagen ionida sebagai katalisator. Tetesi larutan ionida dengan masing-masing larutan tomat, dan larutan jeruk, hingga terjadi perubahan warna dari warna yang sebelumnya.
HASIL PENGAMATAN :

Bahan Makanan
Reaksi Perubahan Warna
Noda Pada Kertas
Hasil uji Makanan
Lugol/ Yodium
Benedict
Biuret
Amilum
Glukosa
Protein
Lemak
Vitamin
Gula Halus

Merah Bata

-
-
-
-
-
Kanji
Biru kehitaman
Putih

-
-
-
-
-
Nasi
Biru Kehitaman


-
-
-
-
-
Ubi Halus
Biru Kehitaman


-
-
-
-
-
Roti
Biru
Kehitaman


-
-
-
-
-
Jeruk Nipis
Kuning


-
-
-
-
-
Putih telur Matang


Ungu
-
-
-
-
-
Kuning Telur Matang


Ungu kekuning – kuningan
-
-
-
-
-
Tempe


Ungu
-
-
-
-
-
Mentega



-
-
-
-
Santan



-
-
-
-
Minyak Kelapa



-
-
-
-
Kecap



-
-
-
-
Air



-
-
-
-
-
-
 Sari Tomat
Kuning kecoklatan


-
-
-
-
-

Uji Glukosa melalui Pemanasan:








LarutanGula
 






Larutan Kanji
 

Larutan Glukosa
 

 









Uji Protein :
*    Sebelum dipanaskan
 (Putih telur yang sudah ditetesi Benedict)







(Tempe yang sudah ditetesi Benedict)
Kuning telur yang sudah ditetesi Benedict

*    Sesudah dipanaskan

Uji Vitamin
Hasil Pengamatan :







PEMBAHASAN
Dalam makanan yang diuji akan saya analisis berbagai zat yang terkandung di dalamnya, yaitu pada
UJI  AMILUM (Reagen Lugol/Yodium) :
v  Nasi : Hasil pengamatan larutan nasi berubah warna dari warna asal putih keruh menjadi berwarna biru kehitaman yang sangat kental. Hal itu menandakan bahwa Kandungan Nasi Banyak mengandung karbohidrat.

v  Ubi Halus : Hasil pengamatan Larutan Ubi berubah warnah dari asal Putih keruh menjadi Berwarnah Biru kehitamn menandakan Bahwa Ubi mengandung Karbohidrat.


v  Roti : Hasil pengamatan Larutan Roti berubah warnah dari asal putih keruh menjadi berwarnah biru kehitaman namun hanya sedikit, hal itu menandakan bahwa kandungan Karbohidrat pada roti hanya sedikit.

v  Tepung Kanji: Iodine / kalium iodide / KI merupakan reagen untuk menunjukkan kandungan amilum/tepung pada suatu bahan makanan. Warna dasar larutan KI orange.

Hasil pengamatan Larutan Tepung Kanji berubah warnah dari asal putih menjadi berwarnah biru kehitaman yang kental, hal itu menandakan bahwa kanji juga bnyak mngandung Karbohidrat.
UJI  GLUKOSA:
v  Gula Halus : Benedict, Fehling A dan Fehling B merupakan reagen yang dapat menunjukkan keberadaan glukosa pada suatu bahan makanan. Warna dasar dari larutan benedict adalah biru tua.

Hasil pengamatan: Campuran larutan gula dengan benedict berwarna biru, setelah pemanasan terjadi perubahan warna secara bertahap mulai dari hijau, kuning dan akhirnya menjadi merah bata. Kandungan yang ada pada gula hanyalah glukosa.

v  Tepung Kanji
Hasil Pengamatan : campuran larutan tepung kanji yang ditetesi dengan reagen Benedict lalu dipanaskan, larutan kanji tidak mengalami perubahan warnah apapun, tetap pada warnah asalnya yaitu putih. Hal ini menandakan bahwa Larutan tepung Kanji tidak mengandung glukosa.






UJI  PROTEIN (BIURET)
v  Putih telur : Biuret merupakan reagen yang dapat menunjukkan keberadaan protein pada suatu bahan makanan. Warna dasar larutan biuret adalah biru.
Hasil pengamatan: Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi ungu.
Menandakan bahwa putih telur mengandung Protein.

v  Tempe :
Hasil pengamatan: terjadi perubahan warna pada larutan tempe yang ditetesi dengan Reagen Biuret dari asal warna coklat keru menjadi Ungu kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa tempe mengandung Protein namun tidak banyak.

v  Kuning Telur:
Hasil Pengamatan : terjadi perubahan warna pada larutan kuning telur dari asal warnah  kuning menjadi Kuning keungu – unguan.
 UJI  LEMAK :
Jika pada kertas buram terbentuk noda saat diterawang, maka makanan yang diuji tersebut mengandung lemak. Dari hasil pengamatan dalam menguji kandungan lemak menggunakan beberapa bahan  makanan seperti Mentega, minyak kelapa, santan, air, kecap, dan larutan glukosa. Dan yang paling banyak mengandung lemak adalah sebagai berikut:
1.      Minyak Kelapa
2.      Mentega
3.      Santan
4.      kecap
UJI  VITAMIN
Hasil Pengamatan
1.      Larutan Vitamin C tablet.
Reagen Ionida ditetesi dengan larutan vitamin C sebanyak 8 tetes  akan menimbulkan warna kuning jernih.

2.      Larutan sari Jeruk Nipis
Reagen Iodida ditetesi dengan larutan Sari jeruk Nipis sebanyak 180 tetes akan menimbulkan warnah kuning keruh.

3.       Larutan Sari Tomat
Reagen Iodida dittesi dengan larutan Sari Tomat Sebanyak 170 tetes menimbulkan warnah kuning kecoklatan.
Dari hasil pengamatan bahwa kadar Vitamin yang paling tinggi adalah Sari Jeruk nipis dan Sari Tomat. Yang sebagai pembandingnya adalah larutan Vitamin C.
Dalam praktikum untuk menguji ada tidaknya kandungan suatu zat terhadap suatu makanan harus dipanasi, hal itu dimaksudkan agar larutan yang diuji tersebut terlihat reaksinya.
KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji glukosa, karbohidrat, protein,dan lemak. Mempunyai indicator yang berbeda-beda seperti berikut :
  1. Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum
  2. Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.
  3. Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan glukosa dalam larutan.
  4. Perubahan warna ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut mengandung protein
  5. Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya kandungan lemak dalam minyak.

Dari hasil diatas, diketahui bahwa setiap pengujian diketahui mempunyai indikator masing-masing tergantung pengujian yang kita lakukan. Apakah pengujian Glukosa, Karbohidrat, Lemak, maupun Protein.














UJI Enzim Amilase dan UJI Emulsi
     B. Tujuan
         Untuk mengetahui peran Enzim amilase
     C. Landasan Teori
            Adanya enzim Amilase dapat mengubah  amilum maltosa menjadi glukosa. Hal ini dapat dilakukan dengan bebeapa percobaan. Salah satu contohnya yaitu coba kunyalah nasi beberapa saat, setelah beberapa lama nasi akan terasa manis. Hal ini disebabkan karena amilum dalam nasi diubah menjadi maltosa yaitu sejenis gula yang rasanya manis.
Selain itu kita juga dapat mengetahui keberadaan enzim amilase dan perannya dengan melakukan pengujian secara kimia.
    D. Metodologi Penelitian
*    Uji Enzim Amilase
1.      Alat dan Bahan

Ø  Rak tabung reaksi
Ø  Tabung reaksi
Ø  Penjepit tabung reaksi
Ø  Gelas kimia
Ø  Pembakar spritus
Ø  Nasi
Ø  Air liur
Ø  Larutan  benedict
Ø  Larutan yodium
Ø  Kanji

















2. Cara Kerja :


Pengujian 1 :
Ø  Siapkan 2 tabung reaksi
Ø  Lalu isi dengan air liur masing – masing 10 ml.
Ø  Berikan lebel A dan B pada tabung
Ø  Tabung A dipisahkan terlebih dahulu sedangkan untuk tabung B dilakukan pemanasan
Ø  Buatlah larutan kanji sebanyak 2 ml
Ø  Larutan yang ada pada tabung A dibagi 2 lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi
Ø  Setelah itu kedua tabung tersebut ditetesi dengan larutan kanji masing – masing 10 tetes
Ø  Pada tabung 1 ditetesi dengan larutan yodium
Ø  Pada tabung 2 ditetesi dengan larutan benedict
Ø  Lihat perubahan warnahnya

Hasil Pengamatan:
            1             2












                                     

·         Tabung pertama
Mula – mula air liur berwarnah putih keruh akan tetapi setelah dicampur larutan kanji dan yodium warnahnya berubah menjadi hitam gelap.
Menandakan bahwa larutan tersebut mengandung amilium

·         Tabung kedua
Mula – mula air liur berwarnah putih keruh akan tetapi setelah dicampur larutan kanji dan benedict warnahnya berubah menjadi hijau
Pengujian ke 2 :

Ø  Untuk tabung B yang sudah dipanaskan
Ø  Didingan terlebih dahulu lalu isi tabung B tersebut dibagi 2
Ø  Berikan lebel 3 dan 4
Ø  Pada tabung 3 ditetesi dengan larutan yodium sebanyak 10 tetes
Ø  Pada tabung ke 4 ditetesi dengan larutan Benedict sebanyak 10 tetes
Ø  Lihat perubahan warnahnya


Hasil Pengamatan:
                 3           4











·         Pada tabung ke 3
Mula – mula warnah air liur putih keruh setelah ditetesi dengan yodium warnahnya tidak berubah.

·         Pada tabung ke 4
Mula mula warnah air liur putih keruh namun setelah ditetesi dengan benedict warnahnya berubah menjadi biru
Hal itu menandakan bahwa kedua tabung tersebut tidak mengandung zat makanan.




Pengujian ke 3 :
Ø  Nasi terlebih dahulu dikunya kemudian dikeluarkan dari mulut dan dipisahkan menjadi 2 bagian dalam tabung reaksi
Ø  Berikan lebel 5 dan 6
Ø  Pada tabung 5 ditetesi dengan larutan yodium sebanyak 10 tetes
Ø  Pada tabung ke 6 ditetesi dengan larutan benedict sebanyak 10 tetes
Ø  Lihat perubahan warnah masing – masing tabung.
Hasil Pengamatan :
       5            6  















·         Pada tabung ke 5
Mula – mula kunyahan nasi berwarnah putih keruh namun setelah ditetesi dengan larutan yodium berubah menjadi merah kehitaman menandakan bahwa larutan tersebut mengandung amilium (karbohidrat)
·         Pada tabung ke 6
Mula - mula kunyahan nasi berwarnah putih keruh namun setelah ditetesi dengan larutan benedict berubah menjadi merah bata, hal itu menandakan bahwa larutan tersebut mengandung glukosa


*    Uji Emulsi :
Emulsi adalah ketika rantai minyak terpecah/terurai
1.  Alat dan Bahan
Ø  Tabung reaksi
Ø  Minyak kelapa
Ø  Etanol
Ø  Air
2. Cara kerja
Ø   Masukkan air sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi lalu campurkan 5 ml minyak kelapa
Ø  Setelah itu tetesi dengan etanol sebanyak 10 tetes lalu kocok tabung tersebut
Ø  Amati apa yang terjadi
3. Hasil Pengamatan:
Ø  Minyak yang dicampurkan dengan air tidak dapat menyatu namun setelah ditetesi dengan etanol lalu dikocok yang terjadi minyak dan air dapat menyatu. (Minyak terurai dalam air)